Apa yang ada dalam pikiran kita kalau mendengar kata Indonesia? Sebuah negeri tropis nan indah di katulistiwa, tentu saja. Masyarakatnya ramah, makmur sejahtera, beradat, dan berbudaya.

Seharusnya begitu.

Hari ini, sebuah pertanyaan besar menggeliat bagai naga dalam kepala, “media masa yang gencar membohongi kita, atau kita yang telah membohongi diri sendiri?”

Setiap hari, kita disajikan berita soal pembunuhan sadis dimana-mana. Soal tawuran antar desa anu dengan kampong anu. Soal pelajar sekolah anu yang mati ditangan pelajar dari sekolah anu. Soal perkelahian dan teriakan-teriakan di gedung parlemen. Soal polisi yang mati. Soal polisi menembak mati. Soal demostrasi anarkis. Soal teroris yang mati satu tumbuh seribu.

Lalu apa yang pantas kita banggakan lagi dari negeri ini? Bukankah seharusnya semua berawal dari kesadaran diri sendiri? Harusnya kita belajar cara menghormati dan menghargai. Harusnya kita kembali bermusyawarah untuk mufakat. Karena tak ada pihak yang kalah dalam musyawarah. Jangan lagi memaksakan diri demi keuntungan diri sendiri. Jangan lagi berkelahi, karena kalau pun menang jadi bara, kalah pun jadi abu.

Mari kita buktikan kembali bahwa orang harus berpikir, masyarakatnya ramah-tamah, berbudi, beradat, dan berbudaya…. Jika mereka mendengar kata: INDONESIA