Entah Senja atau Aku. Merah.

Pada temaram senja yang merah, aku menuliskan nama mu di hamparan pasir pantai.
Air laut sesekali membasahi kaki ku yang tak bersepatu.
Wajahku menguning entah memerah.
Hangat.

Dan angin tiba2 membawa ingatanku kembali.
Tentang kamu yang hampir aku lupa.
Tentang luka.

Hingga saat ini, di titik sepersekian detik kehidupan dimana aku merasa sakit.
Bahwa setiap kali aku ingin menjauh pergi, sebanyak itu juga aku selalu ingin kembali.
Bahkan senja tak lagi romantis.

Aku hanya akan berjalan pulang dengan kaki berpasir.
Dgn langit yang semakin malu, yang enggan mengusap peluhku yg berdebu.
Dan airmata yang tak hentinya menetes.
Sendiri.

twitter: @ggiarannie

0 comments:

Post a Comment