Jiwa yang Hidup
Widya Hayati
Nufus, itulah
nama yang diberikan orang tua saya waktu saya dilahirkan 27 tahun yang lalu (udah
tua ya ;p) tepatnya tanggal 31 Mei 1985 di Sumani the Metropolitan City. Seperti
kata pepatah “Nama adalah Doa”,
begitupun tujuan orang tua memberikan saya nama. Artinya, Jiwa yang Hidup. Nama inilah yang menjadi salah satu inspirasi saya
menjalani hidup.
Saya
dibesarkan di kampung, Sumani, nagari indah yang dikelilingi sawah, sungai dan
alam yang elok. Masa kecil saya habiskan di nagari ini. Tamat dari pendidikan
Sekolah Dasar saya melanjutkan sekolah ke SLTP PKUW-PPM, SLTP setengah pondok
setengah umum. Sejak tamat SD inilah saya mulai belajar hidup mandiri karena
sudah harus jauh dari orang tua.
Saya habiskan waktu 3 tahun disana dan melanjutkan SMA di SMAN I Singkarak.
Saya habiskan waktu 3 tahun disana dan melanjutkan SMA di SMAN I Singkarak.
Tamat
dari SMA saya melanjutkan pendidikan di Akuntansi Universitas Andalas melalui
jalur SPMB (sekarang SNMPTN). Meskipun di SMA jurusan saya IPA, namun saya
yakin minat dan bakat saya ada di jurusan ini. Salah satunya karena saya suka
ekonomi dan saya suka pelajaran hitungan.
Dari
SMP saya sudah sangat suka berorganisasi, di SMP saya pernah menjabat wakil
ketua OSIS, begitupun di SMA saya juga pengurus OSIS dan PMR sekolah. Sampai
kuliah pun hobbi berorganinasi ini berlajut, saya pernah menjabat sebagai
Bendahara HIMA Akuntansi dan terlibat di berbagai kepanitiaan. Hal ini
benar-benar menunjang pengembangan diri, belajar bekerja sama dan menghargai
orang lain.
Ditahun
akhir studi Akuntansi, saya memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Tidak jauh-jauh
dari organisasi, saya bergabung dengan KOGAMI (Komunitas Siaga Tsunami) sebuah
NGO local yang bergerak di bidang mitigasi bencana. Proyek pertama saya adalah
Penyusunan RAD (Rencana Anggaran Dasar) Mitigasi Bencana di Kota Padang yang
bekerja sama dengan Pemko Padang dan melibatkan tokoh-tokoh ahli strategi
mitigasi dari Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat. Tujuan dari proyek ini
adalah untuk menyiapkan Kota Padang sebagai kota Siaga Bencana, dimana salah
satu ketetapan yang kami buat adalah dengan memindahkan sentral perekonomian
dan fasilitas public ke jalur hijau bebas Tsunami dan membangun sarana dan prasarana memadai untuk jalur
evakuasi. Dan sekarang hasilnya sudah dapat dilihat, Rumah Sakit, Pusat
Pemerintahan dan pembangunan untuk perluasan kota mulai dikonsentrasikan ke
jalur hijau serta pembangunan jalan dan jembatan untuk jalur evakuasi
masyarakat telah dilakukan. Pada proyek ini saya menjabat sebagai Sekretaris.
Masih
dengan KOGAMI kontrak untuk proyek kedua sebagai Treasure (Bendahara) saya
terima, kali ini program Sekolah Siaga Bencana yang didanai oleh UNESCO. Turun
ke sekolah-sekolah jalur merah di Kota Padang dan memberikan penyuluhan tentang
mitigasi bencana dan menyiapkan seluruh elemen sekolah untuk siaga terhadap
ancaman gempa dan Tsunami.
Bergabung
dengan KOGAMI ini saya jalani sambil menulis skripsi, Oktober 2007 saya
menyelesaikan studi Strata 1 setelah 4 tahun menuntut ilmu. Namun sambil
menunggu ijazah saya tetap melanjutkan kontrak dengan KOGAMI di beberapa proyek
berikutnya. Maret 2008 setelah kontrak kerja dengan KOGAMI berakhir saya
putuskan mencari kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan saya dan akhirnya
bergabung dengan LG Electronics Indonesia cabang Padang sebagai Account
Receivable Controller. Seperti namanya, tugas disini adalah sebagai pengontrol
pembayaran semua dealer LG yang ada di Sumbar. Dan kontrak saya hanya bertahan
10 bulan karena akhirnya saya banting stir menjadi PNS awal tahun 2009. Jadilah
sampai sekarang saya mulai berbakti menjadi abdi Negara di Bapedalda Provinsi
Sumbar pada bagian Keuangan.
Berangkat
dari iseng ikut-ikutan teman, tahun lalu saya mencoba ikut tes untuk Beasiswa
Unggulan dari Kemdiknas. Setelah beberapa kali tahapan tes akhirnya lulus dan
saya bisa melanjutkan studi Pascasarjana Akuntansi Pemerintahan, lagi-lagi Di
Unand tercinta J
Disamping
kehidupan yang agak sedikit membosankan, kuliah, kerja, kuliah dan bekerja
lagi. Saya punya hobbi yang sedikit menarik, berpetualang… Dan ini sangat menyenangkan.
Naik
gunung, hiking, camping, traveling sering saya lakukan sejak SMA sampai
sekarang. Ini membuat hidup menjadi sangat berwarna. Bagi saya menyatu dengan
alam dan melihat langsung keindahan karya Tuhan itu membuat kita mampu menjadi
hamba yang bersyukur dan membuat kita sadar betapa tidak ada apa-apanya kita
sebagai manusia. Mendatangi kota-kota baru juga membuat kita mengerti bahwa
ilmu yang kita miliki tidaklah ada apa-apanya dengan melihat kemajuan-kemajuan
peradaban manusia.
Dalam
hidup ini saya mempunyai motto “Allah tidak akan memberikanmu mimpi tanpa
kemampuan untuk mewujudkannya” maka teruslah bermimpi dan wujudkan
mimpi-mimpimu.
0 comments:
Post a Comment