Kabupaten Solok Butuh Rp60 Miliar untuk THKT
Arosuka, Sumbar, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat membutuhkan dana sebesar Rp60 miliar untuk merampungkan pembangunan kawasan wisata Taman Huta Kota Terpadu (THKT) di Sukarami, Kecamatan Gunung Talang.
"THKT terebut telah dibangun semenjak tahun 2007, dan saat ini pengerjaannya baru sekitar 10 persen. Untuk merampungkannya kita butuh dana Rp60 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Fhatol Bari di Arosuka, Minggu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Jasman Rizal menyatakan, pihaknya terkendala persoalan anggaran dana untuk merampungkan pengerjaan THKT tersebut.
"Kami tidak bisa sepenuhnya menggantungkan kepada APBD karena anggaran daerah terbatas, dan tentunya kita membutuhkan pihak ketiga," ujarnya.
Jasman meyakini, jika THKT tersebut sudah rampung akan banyak wisatawan yang berdatangan ke objek wisata tersebut, karena dalam perencanaannya akan dibangun arena permainan anak, kolam renang, museum, dan sebagainya.
"Kami optimistis jika nantinya sudah beroperasi akan menjadi tujuan wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara," katanya.
Sementara itu Bupati Solok Syamsu Rahim mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan upaya untuk meyakinkan investor agar menanamkan modalnya untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Solok.
"Semenjak beberapa tahun belakangan ini kami terus gencar menggaet investor, namun belum ada yang berhasil," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mendatangkan investor dari Amerika Serikat yang tergabung dari perusahaan Siamex Group. Dari pertemuan awalnya investor tersebut serius untuk berinvestasi di kabupaten penghasil buah markisa itu.
"Jika seandainya Siamex Group sudah serius untuk berinvestasi, di antara objek wisata yang akan dikembangkan itu THKT, Convention Hall, dan sebagainya," ujarnya. (**/lif/jno)
"THKT terebut telah dibangun semenjak tahun 2007, dan saat ini pengerjaannya baru sekitar 10 persen. Untuk merampungkannya kita butuh dana Rp60 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Fhatol Bari di Arosuka, Minggu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Jasman Rizal menyatakan, pihaknya terkendala persoalan anggaran dana untuk merampungkan pengerjaan THKT tersebut.
"Kami tidak bisa sepenuhnya menggantungkan kepada APBD karena anggaran daerah terbatas, dan tentunya kita membutuhkan pihak ketiga," ujarnya.
Jasman meyakini, jika THKT tersebut sudah rampung akan banyak wisatawan yang berdatangan ke objek wisata tersebut, karena dalam perencanaannya akan dibangun arena permainan anak, kolam renang, museum, dan sebagainya.
"Kami optimistis jika nantinya sudah beroperasi akan menjadi tujuan wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara," katanya.
Sementara itu Bupati Solok Syamsu Rahim mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan upaya untuk meyakinkan investor agar menanamkan modalnya untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Solok.
"Semenjak beberapa tahun belakangan ini kami terus gencar menggaet investor, namun belum ada yang berhasil," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mendatangkan investor dari Amerika Serikat yang tergabung dari perusahaan Siamex Group. Dari pertemuan awalnya investor tersebut serius untuk berinvestasi di kabupaten penghasil buah markisa itu.
"Jika seandainya Siamex Group sudah serius untuk berinvestasi, di antara objek wisata yang akan dikembangkan itu THKT, Convention Hall, dan sebagainya," ujarnya. (**/lif/jno)
0 comments:
Post a Comment