Enam Warga Kabupaten Solok Tertular HIV/AIDS
Arosuka, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat mencatat terdapat enam warga di daerah itu terserang virus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) sepanjang tahun 2012.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatn (Dinkes) selama tahun ini terdapat enam warga yang terserang HIV/AIDS yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Solok," kata Bupati Solok Syamsu Rahim di Arosuka, Minggu (16/12).
Menurut dia, saat ini kabupaten penghasil beras ternama atau lebih dikenal dengan sebutan "bareh Solok" itu berada pada urutan ke 15 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
"Dari segi jumlahnya Kabupaten Solok masih di bawah, namun kedepannya akan tetap menjadi prioritas dalam upaya pencegahan menularnya virus mematikan tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, kedepannya pihaknya bertekad akan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dari virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.
"Kita sudah sama-sama mengetahui penularan virus berbahaya tersebut berasal dari hubungan seks bebas, dan narkotik obat berbahaya (narkoba), dan kita akan upayakan memberikan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat," ujarnya.
Bupati berharap, kedepannya tidak ada lagi ditemukan kasus tersebut, dan tentunya masyarakat harus sadar akan bahaya AIDS tersebut.
"Kita sudah menyadari virus HIV/AIDS sangat berbahaya, untuk itu marilah kita mengantisipasinya terutama untuk keluarga dan orang di sekitar kita," ujarnya lagi.
Dia juga mengimbau para orang tua di kabupaten itu untuk memberikan pemahaman kepada anaknya tentang bahaya virus HIV/AIDS tersebut, serta mengontrol pergaulan anak.
"Saat ini banyak pengaruh negatif yang bisa menjerumuskan anak, dan yang paling efektif untuk melakukan pengawasan anak tersebut adalah orang tua," ujarnya. (*/lif/wij)
"Berdasarkan data Dinas Kesehatn (Dinkes) selama tahun ini terdapat enam warga yang terserang HIV/AIDS yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Solok," kata Bupati Solok Syamsu Rahim di Arosuka, Minggu (16/12).
Menurut dia, saat ini kabupaten penghasil beras ternama atau lebih dikenal dengan sebutan "bareh Solok" itu berada pada urutan ke 15 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
"Dari segi jumlahnya Kabupaten Solok masih di bawah, namun kedepannya akan tetap menjadi prioritas dalam upaya pencegahan menularnya virus mematikan tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, kedepannya pihaknya bertekad akan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dari virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.
"Kita sudah sama-sama mengetahui penularan virus berbahaya tersebut berasal dari hubungan seks bebas, dan narkotik obat berbahaya (narkoba), dan kita akan upayakan memberikan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat," ujarnya.
Bupati berharap, kedepannya tidak ada lagi ditemukan kasus tersebut, dan tentunya masyarakat harus sadar akan bahaya AIDS tersebut.
"Kita sudah menyadari virus HIV/AIDS sangat berbahaya, untuk itu marilah kita mengantisipasinya terutama untuk keluarga dan orang di sekitar kita," ujarnya lagi.
Dia juga mengimbau para orang tua di kabupaten itu untuk memberikan pemahaman kepada anaknya tentang bahaya virus HIV/AIDS tersebut, serta mengontrol pergaulan anak.
"Saat ini banyak pengaruh negatif yang bisa menjerumuskan anak, dan yang paling efektif untuk melakukan pengawasan anak tersebut adalah orang tua," ujarnya. (*/lif/wij)
0 comments:
Post a Comment