b a h a g i a


Aku sering bertanya tentang kebahagiaan. Pada ibu, pada teman, pada anak kecil, bahkan kepada yang tidak bisa menjawab sekalipun, dinding.
Ibu ku mengatakan, bahwa kebahagiaan adalah perasaan lega, cukup, dan bersyukur. Tentang cinta, beliau berkata bahwa hidup bersama orang yang mencintai kita lebih banyak akan lebih membahagiakan, daripada sebaliknya.
Jawaban seorang teman tentang bahagia adalah, bahwa bahagia itu relatif. Banyak yang bahagia hanya karena materi, dan tidak sedikit juga yang tumbuh menjadi orang yang berbahagia dengan kasih sayang yang tulus.
Anak kecil yang aku tanyakan tentang perasaan bahagia adalah sepupuku yang masih duduk di bangku kelas 2 SD. Menurutnya bahagia adalah bisa bermain sepanjang hari, jajan coklat ke warung, bermain balon loncat dan naik kereta2an di taman kota.
Dinding kamar yang aku tanyai menjawab bahwa bahagia itu adalah ketika kamu memikirkan apa arti bahagia itu sendiri. Tidak perlu jawaban, bahkan pernyataan. Hanya perasaan.
Lalu aku menangis, semalam suntuk.
Maka untuk doa-doa yang tidak pernah terucap dan terbaca, aku meng-amin-kan nya di setiap bait dan jeda kata bahagia.
b a h a g i a..
Lalu menunggu Tuhan menjawabnya.

0 comments:

Post a Comment