Kota Solok Raih 4 Penghargaan Nasional Secara Beruntun
Pertamakali dan satu-satunya
terjadi di Indonesia. Luar biasa dan spektakuler. Kota Solok dalam rentang
waktu Mei-Juni 2012 meraih 4 penghargaan Nasional secara beruntun. Mulai dari
Piala Adipura yang keenam kali sebagai kota kecil terbersih, Piala Wahana Tata
Nugraha (WTN) dari tahun sebelumnya yang hanya Plakat WTN tentang tertib lalu
lintas dan lainnya, Piala Adiwiyata yang diraih SDN 017 Aro IV Korong tentang
kebersihan dan Lingkungan Hidup (LH), Piagam Juara II Nasional UP2K tentang
kesehatan ekonomi keluarga.
Walikota
(Wako) Solok, Irzal ilyas Dt. Lawik Basa mengatakan, sukses Kota Solok meraih 4
penghargaan Nasional secara beruntun tidak terlepas dari peran masyarakat.
Artinya, ada kerja keras dari semua pihak, terutama dari petugas kebersihan
atau yang selama ini dikenal dengan “Pasukan Kuning.” Atas hal ini, dia
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya memberikan apresiasi setulus-tulus dan
setinggi-tingginya.
“Prestasi
itu adalah prestise. Sekaligus menunjukan orang Solok kompak. Ada keakraban
yang kuat dan harmonis dalam hubungan antara Pemko Solok, DPRD Kota Solok dan
masyarakat. Pemko Solok hanya mengawasi yang merencanakan dan melaksanakan
kegiatan adalahmasyarakat. Kedepan, pertahankan dan tingkatkan apa yang telah
diraih saat ini,” ujarnya bangga.
Dia
mengakui Kota Solok dalam keberhasilannya yang ke-enam kali saat ini seharusnya
meraih Adipura Kencana. Karena aturannya berubah dari Pusat, Kota Solok gagal.
Namun, Irzal tetap sangat puas dimana Piala Adipura dan Piala WTN bisa
disandingkan. Apalagi, penghargaan WTN saat diraih pada tahun sebelumnya hanya
berupa Plakat. Disamping itu, Kota Solok merupakan satu-satunya daerah di
Sumatera Barat yang meraih Piala WTN pada Tahun 2012 ini. Kondisi yang sama,
dimana pada Tahun 2011 Piala Adipura hanya diraih Kota Solok.
“Juga,
ada Piala Adiwiyata yang diraih SDN 017 Aro IV Korong yang memberikan
pembelajaran kepada generasi muda untuk ikut bertanggung jawab atas kebersihan
dan LH, serta Piagam UP2K yang memotivasi kaum ibu untuk bisa terus menyehatkan
ekonomi keluarganya masing-masing,” sambung Wako.
Klimaksnya,
Wako Solok Irzal Ilyas menyatakan Pemko Solok akan meningkatkan reward bagi
petugas kebersihan dari Rp. 1 Juta pada tahun sebelumnya menjadi Rp. 1,5 Juta
per orang.
Ketua
DPRD Kota Solok, Yutris Can juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya
dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada petugas
kebersihan (DKTR). Dia mengajak Wako Solok untuk terus memperhatikan dan
meningkatkan kesejahteraan petugas kebersihan ini, antara lain menyangkut
honor, pelayanan kesehatan dan pendidikannya.
“SMS
yang kita terima menyebutkan, ada petugas kebersihan karena tak memiliki KTP lantas
tak bisa memperoleh Jamkesda. Ini tugas Dinas Dukcapil. Kita didewan siap
membantu bilamana Pemko Solok terkendala soal itu,” ungkapnya serius.
Tokoh
Masyarakat yang juga Ketua LKAAM Kota Solok, Syaiful Dt. Gadang Bandaro
menambahkan Kota Solok pada Tahun 2011 juga tercepat dalam pembuatan e-KTP
secara Nasional. Dia berharap prestasi yang diraih Kota Solok hampir setiap
tahunnya benar-benar bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. BIN
868
Masyarakatkan Pembuatan Kompos
Rumah Tangga
Ketua
KNPI Kota Solok, H. Nofi Candra menilai generasi muda kian berperan memberikan
kontribusi atas prestasi yang diraih Kota Solok dibidang kebersihan dan LH.
Terbukti, SDN 017 Aro IV Korong berhasil meraih Piala Adiwiyata. Menurutnya,
hal ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar dan prinsip dimana kesadaran
akan kebersihan itu telah dimulai dari mereka yang berusia belia, dari keluarga
atau rumah tangga hingga ke sekolah-sekolah.
“Kalau
Tahun 2012 ini baru SDN 017 Aro IV Korong yang berhasil meraih penghargaan
Nasional, tahun berikutnya harus bergulir ke sekolah-sekolah lainnya di Kota
Solok. Adakan lomba permanen antar sekolah secara berjenjang mulai dari tingkat
Kelurahan, Kecamatan hingga Kota Solok,” arahnya serius.
“Kalau
Tahun 2012 ini baru SDN 017 Aro IV Korong yang berhasil meraih penghargaan
Nasional, tahun berikutnya harus bergulir ke sekolah-sekolah lainnya di Kota
Solok. Adakan lomba permanen antar sekolah secara berjenjang mulai dari tingkat
Kelurahan, Kecamatan hingga Kota Solok,” arahnya serius.
Namun
kedepan, Pengusaha Muda Nasional yang sukses asal Solok (Sumbar) ini berharap
Pemko Solok semakin gencar memasyarakatkan pembuatan kompos dari sampah rumah
tangga. Dalam hal ini, H. Nofi Candra meminta Dinas Pertanian untuk memberikan
pembekalan teknis secara tuntas dan komprehensif tentang bagaimana membikin
kompos yang mudah, murah dan cepat. BIN 868
Petugas Kebersihan (DKTR) Kota
Solok : Syamsuwir (70th)
Media
ini tanpa sengaja mendapati sosok paling tua diantara kerumunan petugas Dinas
Kebersihan (DKTR) Kota Solok saat acara penyambutan kedatangan Piala Adipura
dan sejumlah Piala lainnya di DPRD Kota Solok, Rabu lalu (6/6).
Ketika
diajak berbincang, petugas lapangannya Syaiful Rustam Kadis Kebersihan dan Tata
Ruang (DKTR) ini mengaku telah berumur hampir 70 tahun dan menjadi petugas
kebersihan sejak Tahun 1979 (=33 tahun).
Ayah
5 orang anak ini dimana 2 orang anak telah tamat SMA tapi belum kerja dan
lainnya masih sekolah saat ini menjadi tukang sapu jalan dikawasan Kelurahan VI
Suku. Honornya sebulan Rp. 840 Ribu yang dibayarkan secara bertahap 2 kali
dalam sebulan. Jauh dari mencukupi, sehingga dia harus menambah penghasilan
dari bekerja di ladang
“Kalau
soal pelayanan kesehatan, kita berobat ke Puskesmas dengan membeli karcis, Pak.
Sebelum ini pakai Askes, tapi atasan kita telah berganti,” ujarnya. Suka
dukanya sebagai penyapu jalan dan pengumpul sampah banyak sekali. Namun,
Syamsuwir yang tinggal di Gurun Bagan itu sudah mulai sedikit lega. Menurutnya,
perhatian Pemko Solok atas kesejahteraan petugas kebersihan dan kesadaran
masyarakat akan kebersihan kian meningkat.
“Tanpa
didukung kesadaran masyarakat, kemampuan kita sangat terbatas. Keteladanan
tentang kebersihan harus ditunjukan setiap saat oleh siapapun. Spanduk-spanduk
berukuran besar yang menyuarakan tentang kebersihan dan budaya malu kalau tidak
bersih hendaknya tetap terpajang ditempat-tempat strategis atau keramaian
masyarakat,” hematnya. BIN 868
Sumber :
http://www.bakinnews.com/
0 comments:
Post a Comment