Orang Gila Mengamuk, SD Libur Guru Nyaris Dianiaya
Solok, Padek—Orang gila mengamuk dan masuk ke kompleks SDN 29 Bungo Tanjuang, Saoklaweh, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Kamis (31/5). Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, murid SD tersebut terpaksa diliburkan. Sebelumnya, orang gila yang sama nyaris menganiaya guru dan sejumlah murid.
Herman, pria 30 tahun berbadan tegap beranak satu tersebut diketahui mengidap kelainan jiwa menahun. Keberadaannya sangat menghantui seluruh murid, termasuk guru yang mengajar di sekolah itu. Bahkan warga setempat juga ikut menutup pintu dan jendela rumahnya tatkala mengetahui bila penyakit Herman kambuh.
Bahkan ketika jiwanya sedang tak stabil, Herman tak jarang melakukan tindak kekerasan sembari berteriak histeris hilir-mudik, di tangannya menggenggam potongan kayu. Sekalipun keluarganya sendiri, dilaporkan juga tidak jarang menjadi sasaran kemarahannya.
”Kami takut, kemarin penyakit Herman kambuh lagi, dan berhasil menerobos lingkungan sekolah. Beruntung ada warga bergegas memberi informasi, sehingga semua murid langsung diamankan masuk ruangan,” ujar Lis, salah-seorang guru SDN 29 Bungotanjung.
Menurutnya, bila sedang kambuh Herman tak jarang mendadak membabi buta dengan sasaran siapa saja. Seperti beberapa waktu lalu, dia berhasil memasuki pekarangan sekolah, dan berusaha merengsek masuk ke ruang belajar. Anak-anak berlarian ketakutan, guru-guru pun yang berusaha mengamankan nyaris menjadi sasaran kemarahannya.
Diakui Lis, gangguan kamtibmas di lingkungan SDN 29 Bungo Tanjung sudah dilaporkan ke pihak Wali Nagari Saoklaweh dan Dinas Pendidikan setempat. Hingga berselang beberapa jam kemudian, sejumlah warga beserta polisi terlihat turun ke lapangan memastikan keberadaan Herman.
”Sebelumnya Herman dilaporkan sudah diantar keluarganya ke rumah sakit jiwa Gadut, tau-taunya, Rabu (30/5) siang dia malah mendadak bebas berkeliaran kembali. Makanya kami masih merasa was-was, murid pun meliburkan diri. Dari 150 orang murid kelas I hingga VI, hanya lima yang datang ke sekolah” imbuhnya pula.
Wali Nagari Saoklaweh yang dicoba dikonfirmasi Padang Ekspres via telpon sellularnya, tidak menyambung. (mg9)
sumber
tulisan di atas dimuat pada Jumat, 01/06/2012 14:29 WIB, dan sampai hari ini 2/11/2012 masih banyak ditemui orang gila di jalanan kota solok. tidak bisakah pemerintah bertindak mencari solusi untuk menertibkan orang gila di kota ini? tidakkah besar resikonya jika orang gila dibiarkan bebas di jalanan kota? sangat tidak nyaman untuk pengguna jalan terutama pejalan kaki, merusak pemandangan, juga mengganggu kenyamanan serta mengusik rasa aman masyarakat kota solok. semoga pemerintah cepat menertibakan, agar kota ini rapi, aman, dan nyaman seperti yang selalu kita inginkan.
Herman, pria 30 tahun berbadan tegap beranak satu tersebut diketahui mengidap kelainan jiwa menahun. Keberadaannya sangat menghantui seluruh murid, termasuk guru yang mengajar di sekolah itu. Bahkan warga setempat juga ikut menutup pintu dan jendela rumahnya tatkala mengetahui bila penyakit Herman kambuh.
Bahkan ketika jiwanya sedang tak stabil, Herman tak jarang melakukan tindak kekerasan sembari berteriak histeris hilir-mudik, di tangannya menggenggam potongan kayu. Sekalipun keluarganya sendiri, dilaporkan juga tidak jarang menjadi sasaran kemarahannya.
”Kami takut, kemarin penyakit Herman kambuh lagi, dan berhasil menerobos lingkungan sekolah. Beruntung ada warga bergegas memberi informasi, sehingga semua murid langsung diamankan masuk ruangan,” ujar Lis, salah-seorang guru SDN 29 Bungotanjung.
Menurutnya, bila sedang kambuh Herman tak jarang mendadak membabi buta dengan sasaran siapa saja. Seperti beberapa waktu lalu, dia berhasil memasuki pekarangan sekolah, dan berusaha merengsek masuk ke ruang belajar. Anak-anak berlarian ketakutan, guru-guru pun yang berusaha mengamankan nyaris menjadi sasaran kemarahannya.
Diakui Lis, gangguan kamtibmas di lingkungan SDN 29 Bungo Tanjung sudah dilaporkan ke pihak Wali Nagari Saoklaweh dan Dinas Pendidikan setempat. Hingga berselang beberapa jam kemudian, sejumlah warga beserta polisi terlihat turun ke lapangan memastikan keberadaan Herman.
”Sebelumnya Herman dilaporkan sudah diantar keluarganya ke rumah sakit jiwa Gadut, tau-taunya, Rabu (30/5) siang dia malah mendadak bebas berkeliaran kembali. Makanya kami masih merasa was-was, murid pun meliburkan diri. Dari 150 orang murid kelas I hingga VI, hanya lima yang datang ke sekolah” imbuhnya pula.
Wali Nagari Saoklaweh yang dicoba dikonfirmasi Padang Ekspres via telpon sellularnya, tidak menyambung. (mg9)
sumber
tulisan di atas dimuat pada Jumat, 01/06/2012 14:29 WIB, dan sampai hari ini 2/11/2012 masih banyak ditemui orang gila di jalanan kota solok. tidak bisakah pemerintah bertindak mencari solusi untuk menertibkan orang gila di kota ini? tidakkah besar resikonya jika orang gila dibiarkan bebas di jalanan kota? sangat tidak nyaman untuk pengguna jalan terutama pejalan kaki, merusak pemandangan, juga mengganggu kenyamanan serta mengusik rasa aman masyarakat kota solok. semoga pemerintah cepat menertibakan, agar kota ini rapi, aman, dan nyaman seperti yang selalu kita inginkan.
0 comments:
Post a Comment