Pemkot Solok Diminta Evaluasi Sistem Keamanan Angdes
Solok, Sumbar (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok, Sumatera Barat Yutris Chan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk mengevaluasi sistem keamanan di angkutan pedesaan (angdes) guna mencegah terjadinya pelecehan seksual.
"Perlunya Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pemantauan secara intensif bagi setiap angdes, sehingga kenyamanan penumpang tetap terjaga," katanya di Solok, Jumat (16/11).
Beberapa waktu lalu terjadi dugaan pencabulan oleh sopir angdes jurusan Solok-Sumani terhadap salah seorang penumpang.
Menurut dia, agar kasus seperti itu tidak terulang perlu dilakukan penertiban angkutan umum tersebut seperti melakukan pendataan, dan menghapus stiker gelap yang bisa menghalangi pandangan.
"Lebih baik kita melakukan upaya antisipatif guna mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang," ujarnya.
Selain upaya tersebut, imbuhnya, juga diperlukan kerjasama dengan pihak kepolisian. Artinya Dishub dan kepolisian bekerjasama dalam memberikan kenyamanan terhadap penumpang.
"Bisa saja dengan mendirikan pos keamanan di lokasi yang sepi dari penduduk, dan hal itu cukup efektif untuk menekan kasus tersebut," ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada kaum perempuan di kota itu agar terus mewaspadai hal tersebut, seperti menghindari memakai pakaian yang seksi ketika naik angdes.
"Jika mau naik angdes tersebut usahakan bersama teman, dan hindari memakai pakaian yang bisa mengundang syahwat," ujarnya. (**/lif/wij)
"Perlunya Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pemantauan secara intensif bagi setiap angdes, sehingga kenyamanan penumpang tetap terjaga," katanya di Solok, Jumat (16/11).
Beberapa waktu lalu terjadi dugaan pencabulan oleh sopir angdes jurusan Solok-Sumani terhadap salah seorang penumpang.
Menurut dia, agar kasus seperti itu tidak terulang perlu dilakukan penertiban angkutan umum tersebut seperti melakukan pendataan, dan menghapus stiker gelap yang bisa menghalangi pandangan.
"Lebih baik kita melakukan upaya antisipatif guna mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang," ujarnya.
Selain upaya tersebut, imbuhnya, juga diperlukan kerjasama dengan pihak kepolisian. Artinya Dishub dan kepolisian bekerjasama dalam memberikan kenyamanan terhadap penumpang.
"Bisa saja dengan mendirikan pos keamanan di lokasi yang sepi dari penduduk, dan hal itu cukup efektif untuk menekan kasus tersebut," ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada kaum perempuan di kota itu agar terus mewaspadai hal tersebut, seperti menghindari memakai pakaian yang seksi ketika naik angdes.
"Jika mau naik angdes tersebut usahakan bersama teman, dan hindari memakai pakaian yang bisa mengundang syahwat," ujarnya. (**/lif/wij)
0 comments:
Post a Comment