Petani Solok Belajar Pengembangan Bunga ke Bogor
Arosuka, Sumbar, (ANTARA) - Enam orang petani Nagari (Desa Adat) Air Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat belajar metode pengolahan dan pengembangan bunga Krisan ke Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Sebanyak enam orang petani bunga krisan di Air Batumbuak berasal dari tiga kelompok tani melakukan studi banding ke Bogor mulai tanggal 23-28 November 2012, ini merupakan kesempatan yang baik untuk pengembangan bunga krisan di daerah ini," kata Wali Nagari (Kepala Desa Adat) Air Batumbuak Yuneldi di Arosuka, Sabtu.
Menurut dia, ke enam orang petani tersebut didampingi oleh Satuan Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan semua biaya perjalan dibiyai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok.
"Kita cukup memberikan apresiasi dengan Pemkab Solok, karena telah memberikan perhatian keada petani, sehingga kedepannya akan menggenjot perekonomian petani," ujarnya.
Dia menyatakan, semenjak satu tahun belakangan ini upaya petani dalam mengembangkan bunga krisan dinilai berhasil, disamping produksinya bertambah, pemasarannya juga cukup bagus.
"Dulu hanya satu kelompok tani yang mengembangkan bunga krisan tersebut, dan saat ini sudah tiga kelompok tani," ujarnya.
Ditempat terpisah Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian setempat Miharka Maria menyatakan pengembangan bunga krisan di Kabupaten Solok sudah membuahkan hasil yang cukup bagus dan menguntungkan petani.
Dia menyebutkan, saat ini di daerah itu telah ada sekitar satu hektare lahan yang dijadikan untuk pembudidayaan bunga krisan yang terletak di daerah Air Batumbuak dan Batang Barus.
"Di dua lokasi tersebut dikelola oleh empat kelompok tani, dengan total 60 orang, dan saat ini telah berhasil meraup keuntungan Rp15-20 juta per bulan bagi tiap kelompok," katanya.
Dia menyatakan, saat ini petani tersebut telah mengembangkan dua jenis yaitu Krisan Pot dengan 30 macam warna dan Krisan Potong 18 jenis warna.
Sementara untuk pemasarannya, imbuh Maria, adalah ke kabupaten/kota di Sumbar seperti Padangpanjang, Padang, Bukittinggi dan provinsi Riau dengan kisaran harg 10 hingga 12 ribu setiap batang.(**/lif/sun)
"Sebanyak enam orang petani bunga krisan di Air Batumbuak berasal dari tiga kelompok tani melakukan studi banding ke Bogor mulai tanggal 23-28 November 2012, ini merupakan kesempatan yang baik untuk pengembangan bunga krisan di daerah ini," kata Wali Nagari (Kepala Desa Adat) Air Batumbuak Yuneldi di Arosuka, Sabtu.
Menurut dia, ke enam orang petani tersebut didampingi oleh Satuan Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan semua biaya perjalan dibiyai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok.
"Kita cukup memberikan apresiasi dengan Pemkab Solok, karena telah memberikan perhatian keada petani, sehingga kedepannya akan menggenjot perekonomian petani," ujarnya.
Dia menyatakan, semenjak satu tahun belakangan ini upaya petani dalam mengembangkan bunga krisan dinilai berhasil, disamping produksinya bertambah, pemasarannya juga cukup bagus.
"Dulu hanya satu kelompok tani yang mengembangkan bunga krisan tersebut, dan saat ini sudah tiga kelompok tani," ujarnya.
Ditempat terpisah Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian setempat Miharka Maria menyatakan pengembangan bunga krisan di Kabupaten Solok sudah membuahkan hasil yang cukup bagus dan menguntungkan petani.
Dia menyebutkan, saat ini di daerah itu telah ada sekitar satu hektare lahan yang dijadikan untuk pembudidayaan bunga krisan yang terletak di daerah Air Batumbuak dan Batang Barus.
"Di dua lokasi tersebut dikelola oleh empat kelompok tani, dengan total 60 orang, dan saat ini telah berhasil meraup keuntungan Rp15-20 juta per bulan bagi tiap kelompok," katanya.
Dia menyatakan, saat ini petani tersebut telah mengembangkan dua jenis yaitu Krisan Pot dengan 30 macam warna dan Krisan Potong 18 jenis warna.
Sementara untuk pemasarannya, imbuh Maria, adalah ke kabupaten/kota di Sumbar seperti Padangpanjang, Padang, Bukittinggi dan provinsi Riau dengan kisaran harg 10 hingga 12 ribu setiap batang.(**/lif/sun)
0 comments:
Post a Comment