Asal Jadi, Kantor Bupati Solok Diresmikan Juga
RESMIKAN |
Bupati berharap dengan dipakainya gedung baru tersebut, tidak sampai menimbulkan kecemburuan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum menempati kantor baru. Harapan itu penting diungkapkan guna menyiasati terjadinya penurunan kinerja SKPD dan seluruh staf di lingkungan pemkab setempat.
Peresmian yang dilakukan dalam suasana sangat sederhana, menurut Bupati Solok, tentulah tidak mengurangi pentingnya makna kantor tersebut dalam usaha meningkatkan kinerja aparatur sebagai pelayan masya rakat.
Asal Jadi
Usai peresmian, Bupati Solok bersama Ketua DPRD dan Wakil Bupati Solok me lakukan peninjauan kondisi gedung sebelum diakhir dengan makan bersama.
Dari pengamatan Singgalang, keberadaan gedung baru tersebut sangat mendukung penataan ibukota Solok di Arosuka.
Sayangnya, pembangunan gedung yang dianggarkan bangunan dalam tahun jamak 2011 dan 2012 dengan nilai Rp 15 miliar itu terkesan dikerjakan asal jadi. Faktanya sejumlah ruangan terjadi kebocoran sehingga menimbulkan rembesan air ke ruang bawah, tepatnya di ruang Ajudan Asisten III Setda Kab. Solok.
Kemudian kejanggalan lain terlihat pada pemasangan beberapa pintu, seperti pintu utama kantor tersebut hingga pintu samping dan belakang, diduga dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor.
Kejanggalan pengerjaan bangunan itu juga terlihat pada tangga ke lantai dua. Kalau mau naik ke lantai dua, pegangan tangan di tangga bergoyang dan disangsikan gampang rubuh. Sementara lis kaca juga terkesan di pasang asal jadi. Pada bagian lantai juga ada yang pecah tetapi tidak dilakukan pergantian lantai. Kemudian fasilitas lampu sorot yang di pasang 8 unit di bagian depan, 5 di antaranya sudah pecah. Ditambah sejumlah titik bocor di bangunan disamping kantin.
Proyek ini harusnya tidak diterima sebelum dilakukan perbaikan,’’ sambung Yuslir, ketua LSM Lintang Fortuna.
Dia juga mengkritisi arsitektur atap kantor bupati yang memakai ornamen bagonjong sekadar untuk menandakan seperti rumah gadang. Tetapi kesannya tidak lebih seperti memasuki rumah makan Padang.
Perbaiki
Terkait kondisi bangunan kantor Bupati Solok itu, Ketua DPRD H. Syafri Dt. Siri Marajo disamping menyambut baik peresmian gedung baru itu, pihaknya kecewa melihat kualitas pengerjaan yang jauh dari harapan. Ada sejumlah titik kerusakan dan ketidakberesan pemasangan mencerminkan pengerjaan yang asal jadi.
Syafri menegaskan kalau memang tidak sesuai petunjuk dan nilai kontrak, tentu bangunan tersebut harus direnovasi ulang. Kepada tim PHO diharapkan tidak menerima saja pekerjaan seperti itu. ‘’Ke depan semua proyek yang dibiayai dengan anggaran tahun jamak, mestinya diperketat agar menghindari pekerjaan yang asal-asalan seperti ini,’’paparnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Solok lainnya, Patris Chan, menduga proyek tersebut kurang pengawasan dari konsultan pengawas. Akibatnya kontraktor leluasa bekerja tanpa ada pengontrolan. Selama ini, pengerjaan proyek tersebut terkesan tertutup dari pandangan umum. Lingkungan proyek ditutup dengan pagar sehingga tidak ada akses untuk umum dan sulit dikontrol masyarakat.
(rusmel dt. sati)
sumber
0 comments:
Post a Comment