Ketua FPD Kota Solok Jasmir Ilyas

Solok, (ANTARA) – Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solok meminta pemerintah setempat memprioritaskan pembangunan sentra perdagangan beras representatif untuk memantapkan “trade mark” kota penghasil beras itu.

“Julukan sebagai kota beras telah melekat pada Kota Solok sejak lama, namun hingga saat ini kita belum juga memiliki sentra perdagangan beras representative,” kata Ketua FPD Kota Solok Jasmir Ilyas didampingi staf ahli fraksinya Fernandes di Solok, Rabu.

Dikatakannya, meski Kota Solok adalah daerah perkotaan, namun daerah ini masih memiliki banyak lahan pertanian produktif, terutama lahan produksi gabah. Tak heran Kota Solok saat ini masih menjadi pusat produksi beras solok terbesar di Sumatera Barat.

“Namun anehnya bila ada pengunjung yang menanyakan pusat perdagangan beras di Kota Solok, kita kesulitan menunjuknya sebab memang belum ada sarana itu,” katanya.

Menurut dia, saat ini beras solok masih dipasarkan oleh pedagang-pedagang beras ke daerah luar melalui penggilingan padi yang tersebar di kota itu.

“Sementara untuk menemui pedagang beras, kita hanya mendapatkannya pada beberapa ruas petak toko di Pasar Raya Solok, yang letaknya tidak terpusat, melainkan terpisah-pisah,” katanya. (aur)