LSM: Realisasi PNPM Dukung Ekonomi Masyarakat
Arosuka, (ANTARA) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lintang Fortuna Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Yuslir mengharapkan pemerintah setempat agar merealisasikan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kita akan mendukung jika realisasi PNPM tersebut ada kontribusinya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya di Arosuka, Minggu.
Menurut dia, saat ini di kabupaten itu sangat butuh program yang bersifat ekonomi kerakyatan untuk mengurangi angka kemiskinan.
"Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti mengarahkan program tersebut untuk mendorong masyarakat agar berwirausaha, atau membangun infrastruktur untuk menggenjot penghasilan masyarakat," ujarnya.
Selain program pembangunan fisik, kata Yuslir, juga diperlukan memberikan semacam pendidikan dan latihan (diklat) kepada masyarakat guna memberikan pengetahuan kepada mereka agar bisa berfikir cerdas dalam meningkatkan perekonomiannya.
"Misalnya, beberapa utusan di tiap nagari (desa adat) diberikan pelatihan untuk teknik berwirausaha dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu Bupati Solok Syamsu Rahim, menyebutkan, pada tahun ini kabupaten itu mendapatkan alokasi dana PNPM sebesar Rp28 miliar atau naik 100 persen dibanding tahun 2012.
"Pada tahun lalu kita hanya mendapatkan Rp14 miliar, dengan bertambahnya alokasi dana PNPM tersebut tentunya semakin banyak pula program yang bisa dicapai," ujarnya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) setempat Khairi Yusri menyatakan pihaknya akan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam merealisasikan PNPM tersebut sehingga tujuan untuk pemberdayaan masyarakat bisa dicapai.
"Kita akan merealisasikan PNPM tersebut memalui berbagai program, seperti pembangunan infrastruktut, bantuan ekonomi produktif, dan sebagainya," ujarnya. (**/lif/jno)
"Kita akan mendukung jika realisasi PNPM tersebut ada kontribusinya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya di Arosuka, Minggu.
Menurut dia, saat ini di kabupaten itu sangat butuh program yang bersifat ekonomi kerakyatan untuk mengurangi angka kemiskinan.
"Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti mengarahkan program tersebut untuk mendorong masyarakat agar berwirausaha, atau membangun infrastruktur untuk menggenjot penghasilan masyarakat," ujarnya.
Selain program pembangunan fisik, kata Yuslir, juga diperlukan memberikan semacam pendidikan dan latihan (diklat) kepada masyarakat guna memberikan pengetahuan kepada mereka agar bisa berfikir cerdas dalam meningkatkan perekonomiannya.
"Misalnya, beberapa utusan di tiap nagari (desa adat) diberikan pelatihan untuk teknik berwirausaha dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu Bupati Solok Syamsu Rahim, menyebutkan, pada tahun ini kabupaten itu mendapatkan alokasi dana PNPM sebesar Rp28 miliar atau naik 100 persen dibanding tahun 2012.
"Pada tahun lalu kita hanya mendapatkan Rp14 miliar, dengan bertambahnya alokasi dana PNPM tersebut tentunya semakin banyak pula program yang bisa dicapai," ujarnya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) setempat Khairi Yusri menyatakan pihaknya akan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam merealisasikan PNPM tersebut sehingga tujuan untuk pemberdayaan masyarakat bisa dicapai.
"Kita akan merealisasikan PNPM tersebut memalui berbagai program, seperti pembangunan infrastruktut, bantuan ekonomi produktif, dan sebagainya," ujarnya. (**/lif/jno)
0 comments:
Post a Comment