Syamsu Rahim: Singkarak Go Green Harus Jadi Motivasi

PANINGGAHAN, SOLOK, SO--Bagaimana tanggung jawab pada masa depan lingkungan tidak hanya terletak pada pemerintah, tidak hanya terletak pada TNI dan Polri, tetapi terletak pada kita bersama masyarakat. Untuk menanam itu mudah, semilyar atau lebih, tetapi pemeliharaannya yang paling kita butuhkan.

Kita berharap, karena mengeluarkan biaya yang cukup besar seperti penanaman, pemeliharaan dan sebagainya. Untuk itu kita berharap kepada masyarakat Kabupaten Solok, tanaman-tanaman yang ditanam melalui kegiatan Singkarak Go Green dan gerakan penanaman satu milyar pohon.

Yang mengkhawatirkan menurut Syamsu Rahim adalah kegiatan penebangan hutan dan illegal logging, karena Kabupaten Solok merupakan daerah yang dialiri oleh tiga aliran sungai besar yakni Agam Kuantan, Batang Hari dan Indragiri Rokan. Maka akibatnya daerah aliran sungai juga akan mengalami kerusakan, dan berdampak pada kekeringan serta menurunnya debit air.

Kita juga sangat memahami sekali, kenapa terjadi banjir dan tanah longsor, karena daya tahan tanah yang ada diperbukitan, karena kita terdiri dari perbukitan yang begitu banyak, tidak menahan air. Ketika terjadi hujan maka terjadilah erosi yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Untuk Kabupaten Solok, masih ada sekitar 42.000 hektar tanah terlantar yang tidak ditanami atau lahan kritis yang perlu kita lestarikan. Makanya, tidak bisa dilaksanakan oleh dinas teknis saja, namun adalah tugas kita secara bersama-sama, bagaimana memanfaatkan momentum penanaman 1 milyar pohon dan Singkarak Go Green ini menjadi motivasi kita.

Sehingga diharapkan nantinya dengan kegiatan ini tidak ada lagi hutan yang gundul. Sehiingga kedepannya, debit air di Kabupaten Solok akan semakin bertambah, dan bencana banjir dan tanah longsor akan semakin berkurang.

“Khusus kepada Bhayangkari Polda Sumbar yang telah melakukan penanaman di daerah Sirukam pada beberapa waktu lalu, saya juga mengucapkan terima kasih. Saya juga berterima kasih kepada Kapolres baik untuk tindakan preventif maupun tindakan proaktif dalam mencegah illegal logging”, ujar Syamsu Rahim

Dijelaskannya, kemaren Pihak Polres Solok menyampaikan laporan bahwa lebih kurang seratus kubik kayu berhasil ditangkap dan diamankan selama satu minggu jajaran Polres Arosuka melalukan razia terhadap illegal logging di daerah Hiliran Gumanti.

Yang mengkhawatirkan menurut Syamsu Rahim saat ini adalah kegiatan illegal minning (penambangan liar) yang berada di Hiliran Gumanti, yakni Tambang Sapek, yang jaraknya sangat dekat dengan Kabupaten Solok Selatan. Jika dijarah juga oleh para penambang liar, maka hutan juga akan ikut dibabat. Jadi illegal logging-nya jalan, illegal minning-nya juga jalan, yang dibeking oleh oknum aparat.

Untuk itu, dirinya juga meminta kepada Gubernur dan Kapolda, untuk membantu agar oknum tersebut tidak meraja lela untuk melaksanakan illegal minning dan ilegal logging. Karena kalau masyarakat, mereka takut ketika aparat merazia. Namun jika dibeking aparat mereka malah berani untuk melakukan aktivitas illegal tersebut.

“Kemudian bagi masyarakat Paninggahan yang saat ini tengah melaksanakan kegiatan Go Green, mari kita bersinergi bersama-sama, agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan” harap Syamsu Rahim.

Dilaporkan : VMB

0 comments:

Post a Comment